Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar dalam orasi kebudayaan di Bumi Ageung, Cikidang, Cianjur, Jawa Barat, Senin (17/1/2022). Foto: Oji/Man

Kekayaan budaya Nusantara luar biasa. Berbagai seni tradisi memiliki corak dan warna sendiri di setiap daerah. Sayangnya, promosi budaya Nusantara kurang mengglobal, sehingga tidak banyak dikenal masyarakat dunia. Sentuhan teknologi jadi keniscayaan untuk dilakikan, agar promosi budaya bisa mendunia.

Hal ini disampaikan Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar dalam orasi kebudayaan di Bumi Ageung, Cikidang, Cianjur, Jawa Barat, Senin (17/1/2022). Menurut Gus Muhaimin, salah satu persoalan promosi budaya nasional kurang mendunia adalah tidak mendapat sentuhan teknologi yang memadai. Selain itu, kebijakan anggaran untuk promosi budaya sangat minim

"Khasanah budaya dan tradisi kita luar biasa. Ribuan seni budaya menyebar di Nusantara dengan keindahannya. Tetapi mengapa tidak bisa mengglobal? Ada dua sebab. Pertama, keberpihakan pemerintah dengan anggaran khusus harus ditingkatkan tiga kali lipat. Kedua, kita tidak mampu memanfaatkan teknologi, terutama teknologi informasi yang jadi sarana pemasaran dan pertunjukkan budaya tradisi kita,” paparnya.

Dikatakan politisi PKB tersebut, Korea sebetulnya tidak memiliki produk budaya yang istimewa. Semuanya biasa saja. Tapi, dengan sentuhan teknologi, produk kebudayaannya jadi mendunia. Film dan musik Koren dikenal luas hingga ke Nusantara. Sebaliknya, kebudayaan Nusantara kalah bersaing di pasar global.

"Cara pemasaran budaya dan pertunjukan harus melalui teknologi. Saya tunggu kaum muda yang bisa mengekspresikan bidang budaya melalui teknologi, ayo kolaborasi dengan saya. Semampu mungkin saya akan bantu untuk promosi," seru Pimpinan DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan (Korkesra) itu. (mh/sf)